Eco – Enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi bahan organik, gula dan air. Dikembangkan dalam upaya efesiensi bahan kimia sintetis dan perlindungan lingkungan berkelanjutan, yang umumnya diterapkan pada kimia ramah lingkungan. Sesuai dengan prinsip Green Chemistry yang menggunakan bahan ramah lingkungan dengan sumber bahan terbarukan seperti limbah domestik sisa sayuran dan kulit buah-buahan.
Pandemi Covid -19 mengharuskan setiap orang harus menjaga kebersihan diri dan lingkungannya dari mikroorganisme yang tak kasat mata. Salah satu cara yang dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menggunakan antiseptik atau handsanitizer berbahan dasar alkohol atau senyawa antiseptik sintetik lainnya.
Penggunaan alkohol atau bahan kimia yang bersifat antiseptik, tentunya tidak ramah bagi kulit manusia maupun lingkungan, bahkan dapat meninggalkan residu yang berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena itu, Eco – Enzyme merupakan salah satu solusi terbaik untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Eco – Enzyme merupakan cairan yang dihasilkan dari hasil fermentasi bahan organik nol lemak yang berfungsi sebagai antiseptik ramah lingkungan karena dibuat dari limbah organik dan tidak meninggalkan residu yang membahayakan lingkungan. Bahan organik yang umum digunakan dalam pembuatan Eco – Enzyme adalah limbah sayur dan limbah buah.
Eco – Enzyme merupakan sediaan cair berwarna coklat yang berasal dari hasil fermentasi limbah organik buah atau sayur non lemak. Sediaan cair yang dihasilkan tersebut memiliki kegunaan yang besar, khususnya dalam bidang kesehatan. Eco – Enzyme dapat digunakan sebagai pembersih lantai, pembersih kaca, pembersih toilet, penyumbang ozon ke atmosfer, pembersih air yang tercemar, pembersih buah, insektisida, pembersih pakaian, pembersih tangan dan lain sebagainya.
Kegiatan “Panen Bersama Eco Enzym” merupakan lanjutan dari kegiatan Workshop “Pembuatan dan Pemanfaatan Eco Enzym”, yang merupakan program kerja Pusat Pengkajian dan Informasi Lingkungan Hidup (PPILH) di bawah koordinasi Lembaga Penelitian.